Lagu-lagu Cinta

Cinta adalah sesuatu yang indah, membuat yang merasakannya begitu senang dan bahagia. Rasa cinta terhadap seseorang menjadikannya begitu ekspresif dan kreatif sehingga banyak kisah yang dituangkan dalam berntuk film, drama dan pertunjukan lainnya.. kisah roman percintaan dalam bentuk novel atau cerita pendek digambarkan demikian indah, membuat kita terbuai, larut dalam ceritanya.. Begitu pula dengan untaian puisi, syair dan lagu. Tak terhitung banyaknya lagu tentang cinta.. dari lagu gembira ketika jatuh cinta hingga lagu sedih mendayu-dayu ketika ditinggal kekasih.

“jatuh cinta berjuta rasanya .. dia datang dan pergi terbayang wajahnya..
Jatuh cinta berjuta indahnya, tertawa menangisnya karena jatuh cinta oh asyiknya.. “

“Cintaku, gelora asmara seindah lembayung senja, tiada ada yang kuasa melebihi indahnya nikmatnya cinta”

‘Aku cinta padamu, sungguh...., aku cinta padamu kasih..”

“begetar hatiku, saat kujatuh cinta padamu, didalam hati kutiskan nama dirimu..”

Banyaknya syair dan lagu yang di ilhami oleh cinta karena manusia merasakan betapa indahnya cinta itu. Cinta diwujudkan dalam ungkapan rasa kasih dan sayang. Betapa beruntungnya kita memiliki Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang. Ia telah menetapkan atas diriNya untuk menebarkan kasih sayang (Qs 6:12). Kasih sayang merupakan sifat dari namaNya yang indah ArRahman ArRahim, yang mengutus Rasulullah SAW untuk menebarkan kasih sayang ke seluruh penjuru alam semesta (Qs 21:107). Dengan sifatNya itu, Allah mengampuni semua dosa-doa kita, ketika kita memohon ampun, meki begitu banyak dan besarnya dosa kita. Karena kasih sayang Allah, lebih besar dari amarahNya (Hadits, Bukhari-Muslim)

Namun pernahkah kita mengungkapkan rasa cinta kepada Sang Pemilik Rasa Kasih Sayang itu? Apakah kita sudah membalas cintanya Allah SWT ? Jangan-jangan kita “lupa’ mencintainya. Karena seringkali tanpa disadari kita lebih memikirkan orang lain dari pada memikirkan Allah dan penciptaan alam semesta. Seringkali kita mendendangkan lagu tapi isi syairnya terkesan bahwa bukan Allah SWT semata yang kita cintainya. Simaklah syair lagu berikut ini :

“Aku mau hidup denganmu, aku mau matipun karenamu, aku mau sisa waktuku bersamamu.. kaulah hidup dan matiku ..

“Kau tercipta hanya untukku, aku lahir hanya untukmu.. janganlah bimbang janganlah ragu.. hatiku hanyalah milikmu seorang..

“Akulah penjagamu, akulah pelindungmu, akulah pendampingmu disetiap langkah-langkahmu... “

“Aku mau makan ingat kamu, aku mau tidur ingat kamu, dst..”

“kau adalah darahku, kau adalah jantungku, kau adalah hidupku, lengkapi diriku, oh sayangku kau begituu.. sempurna”


Itulah sebagian syair lagu yang senantiasa disukai dan kerap dinyanyikan. Melodinya begitu indah, sampai tak terasa kita hanyut didalamnya.. Sering diputar di radio, dan televisi.. membuat kita dengan sendirinya hafal, lalu tanpa sadar turut mendendangkannya..

Begitu besar cinta seseorang terhadap orang lain.. tanpa menyadari bahwa ada yang harus dicintai melebihi segalanya, yakni rasa cinta kepada Sang Pencipta. Dari lagu “Kaulah hidup dan matiku”, bukankah dalam sholat kita senantiasa membaca doa Iftitah (pembuka) .. sesungguhnya, sholatku, ibadahku, hidup dan matiku semata-mata hanya untuk Allah Rabbal Alamiin ?

“Kau tercipta hanya untuku?” bukankah kita diciptakan untuk beribadah kepadanya? Tidak kuciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah-Ku (Ad Dzariyat : 56).

“Kau begitu sempurna.” Bukankah tidak ada manusia yang sempurna? Setiap manusia memiliki kekurangan. Yang Maha Sempurna hanya Allah SWT.

“Akulah pelindungmu, akulah penjagamu disetiap langkah-langkahmu..”
Siapakah penjaga dan pelindung kita sesungguhnya? Bukankah Allah SWT satu-satunya tempat kita memohon dan berlindung? “Allah sebaik-baiknya penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang (Qs Yusuf : 64)

“Kemana-mana ingat dirimu?” Bukankah hakekat dzikir adalah mengingat Allah, baik dikala berdiri, duduk maupun dalam keadaan berbaring..? (Qs Ali Imran: 191)

Lebay alias berlebih-lebihan dalam mencintai sesama makhluk ciptaan Allah tak ubahnya seperti kita “menyembah” sesuatu selain Allah. Bila hati berdebar dan gemetar ketika teringat kekasih lalu bagaimana hati kita bila mengingat Allah? Oleh karena itu cobalah dirasakan, apakah hati gemetar ketika ada yang menyebut nama Allah dan membaca ayat-ayat Al Quran? “Sesungguhnya orang yang beriman itu, adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya, bertambahlah keimanannya..” (Qs Al Anfaal :2)

Boleh saja mencintai lawan jenis, suami/isteri atau anak bahkan harta benda, tapi hendaklah jangan melebihi kecintaan kita terhadap Allah SWT. Karena sesungguhnya Allah SWT begitu mencintai kita dan meghendaki agar kita kembali ke tempat yang terbaik. “ Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan disi Allah tempat kembali yang baik (surga). (Qs Ali Imraan: 14).

Semoga Allah SWT mengampuni semua dosa, kekeliruan dan kesalahan kita. Jadi, mari nyanyikan lagu (cinta yang lebay) dengan menggantikan maknanya dihati agar ditujukan semata-mata hanya untuk Allah SWT. “...Terima kasih CINTA untuk segalanya KAU berikan lagi kesempatan itu, tak akan terulang lagi semmuuuaaa... kesalahanku... yang pernah ‘menyakiti’MU...dst.”

Ingin Jadi artis



“Tuhan, aku ingin jadi artis..” itulah sebaris kata-kata dalam syair lagu yang dinyanyikan oleh sebuah group band yang baru mucul di blantika musik Indonesia. Sepertinya cita-cita dan harapan mereka menjadi artis, banyak juga diminati oleh anak-anak dan remaja masa kini. Bagaimana tidak? profesi ini menjanjikan masa depan “yang gemilang”. Popularitas, kemudahan, dan uang yang berlimpah akan mudah diraih.. Dilayar kaca, beberapa artis sering mempertontonkan apa yang dimilikinya.. si anu baru membeli rumah seharga 3 milyar, si fulan baru beli motor gede (Moge) ratusan juta rupiah, yang satu lagi memamerkan koleksi parfumnya, ada yang baru merayakan pesta ulangtahunnya di hotel berbintang, ada yang memperlihatkan isi lemari: ada koleksi baju rancangan designer terkenal, sepatu, perhiasan dan lain-lain. Inilah kehidupan mewah nan gemerlap bagi kalangan artis. Sementara itu yang menonton berdecak-decak kagum. “Hebat ya..,” begitu mungkin dipikirannya.

Untuk mewujudkan keinginan menjadi artis, mereka berlomba mengikuti ajang pencarian bakat, casting, lomba vokal, dan mengikuti ajang pemilihan miss atau puteri atau gadis sampul, dan berbagai cara yang bisa dijadikan sebagai batu loncatan untuk meraih ketenaran. Bahkan anak-anak usia sekolah dasarpun sudah (diajarkan) menjadi artis dengan berbagai kontes, misalnya Miss Anak, Lomba mirip Barbie, kontes nyanyi idola anak dll. Hidup mulia, kaya dan terkenal tampaknya menjadi cita-cita mereka. Dunia artis dan entertain memang gegap gempita, membuat dunia ini semarak. Tidak salah menjadi artis. Banyak artis yang rendah hati, ada juga yang shaleh/shaleha, berilmu, menutup aurat bahkan ada yang berdakwah dengan ilmunya.

Kehidupan mulia adalah idaman semua insan. Namun tidak semua kemuliaan itu bergelimang dengan harta. Dan tidak semua kemuliaan berhubungan dengan popularitas. Karena kemuliaan itu tidak bisa dipandang satu sisi.. melainkan dua sisi. Yakni dunia dan akhirat. Alangkah menyedihkan bila kemewahan hidup di dunia tidak di imbangi dengan upaya untuk meraih kemuliaan sejati di sisi Allah SWT. Karena sesungguhnya ada permata yang teramat mulia, rizqi berlimpah, keberuntungan yang besar, kenikmatan yang berlimpah, istana megah nan menakjubkan yang tiada bandingannya di dunia bila kita menapaki suatu jalan, yakni Taqwa.

“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian disisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa” (Qs Al Hujuraat: 13). “Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman, padahal orang-orang yang bertaqwa itu lebih mulia daripada mereka pada hari kiamat” (Qs Al Baqarah: 212). “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan” (Qs An Nabaa : 31).

Bila kita merenungkan sebutan Taqwa dalam Al Quran, banyak dijumpai kebaikan, pahala, kebahagiaan, dan kepatuhan yang berkaitan dengan kata tersebut. Sementara itu mengenai konsep dan pengertian taqwa, dalam Buku “Silsilah Amalan Hati” karya Muhammad bin Shalih Al-Munajjid adalah taat kepada Allah, tidak mendurhakaiNya, selalu mengingatNya, senanitasa bersyukur dan tidak mengingkari nikmatNya, mematuhi perintahNya serta menjauhi laranganNya.

Artis sering disebut selebritis sebagai “public figure’, terkadang gaya hidupnya dan tingkah polahnya sering diikuti oleh penggemarnya. Harus berhati-hati dalam bertingkah laku dan bersikap. Jangan sampai terbuai dan mengerjakan hal yang dilarang Allah SWT dalam menjalankan profesinya, nanti ditiru oleh penggemarnya. Ada seorang artis berusaha untuk bersikap profesional, dia bahkan diet, olah raga bahkan mecoklatkan kulitnya demi tuntuan peran. Namun bila sampai menyanggupi untuk berbikini demi mematuhi tuntutan naskah (katanya berbikini hanya di pantai, dan tidak keseluruhan film), maka tanyakanlah kepada siapakah dia patuh? Siapakah Tuhan yang patut dipatuhi perintahnya? “sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, bila mereka ditimpa bisikan-bisikan dari syeitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahanNya” (Qs A A’raaf : 201).

Disebuah website tentang pencarian bakat, saya membaca ada seorang bertanya apakah dirinya bisa menjadi artis, padahal dirinya tidak cantik, tubuhnya tidak bagus. Lalu dijawab bahwa bisa menjadi artis bila memiliki bakat (seni), misalnya suaranya bagus, pandai melawak dsb.. Lihatlah artis pelawak wajahnya banyak yang tidak bagus (sambil disebutkan nama-nama pelawaknya).

Bila kita tidak punya wajah bagus atau cantik, tidak memiliki bakat, tidak tergolong pandai, tidak kaya tapi ingin sukses dan dihargai maka masih ada harapan untuk hidup mulia, asalkan bertaqwa, dan berperilaku positif, yakni : bersikap jujur, ikhlas, berani, dermawan, tulus, rendah hati, setia, rajin, disiplin dan sifat-sifat lainnya yang bisa menjadikan dirinya mulia, tidak saja di dunia tapi di akhirat. “...Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya (Qs At Talaq :4), “..dan Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya..” (Qs At Talaq : 2-3). “Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan mengajarimu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu’ (Qs Al Baqarah : 282).

Semoga kita menjadi orang-orang yang bertaqwa dan mendapat kemuliaan di sisi Allah SWT. Amiin ya Rabb.


Jakarta, 1 Desember 2009

-meita-

Bukan Wonder Woman



Beberapa tahun yang lalu ada kisah Suyatmi, seorang isteri yang mengalami kekerasan oleh suami sejak memasuki bulan ketiga perkawinannya. Ia sering kali dipukul, kepalanya dibenturkan ke lantai, dilempar dengan benda-benda keras, ditendang bahkan dicekik.

Namun bukan itu saja Suyatmi juga seringkali menerima kekerasan psikologis seperti dihina, dibentak, dicaci maki, dipaksa meminjam uang kepada tetangga, dijelek-jelekkan didepan orang lain dan perlakuan kasar lainnya. Akhirnya Suyatmi mengakhiri hidup suaminya dengan menusukkan sebilah pisau ke dadanya.

Sungguh sangat miris, ini bukan kisah sinetron, tetapi kejadian nyata sebuah kasus yang ditangani oleh LBH APIK ditahun 2004. Di tahun tersebut Komnas Perempuan pernah mendata bahwa tingkat kekerasan terhadap perempuan meningkat 100% dari 7000 kasus menjadi 14000 kasus. Belum termasuk yang didata oleh lembaga lain. Kisah Suyatmi itu menjadi ilustrasi dalam sebuah seminar yang digelar Bulan Maret 2005, berjudul “Hentikan kekerasan dalam rumah tangga sampai titik nol”. Saat ini tahun 2009, apakah kisah tindak kekerasan itu sudah sampai titik nol? Sepertinya tidak. Lembaga Mitra Perempuan baaru-baru ini mencatat ada 279 kasus kekerasan terhadap perempuan, 82 % adalah akibat Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Tindak kekerasan yang dialami Suyatmi ternyata tidak saja terjadi pada isteri, tetapi bisa juga terjadi pada seorang gadis yang dilalukan oleh kekasihnya. Pernah suatu kali rumah saya kedatangan tamu yang tidak terduga, dia sebut saja Evita mengetuk pintu rumahku. Sebelumnya kami pernah bertemu saat saya bekerja di lembaga training. Sedangkan Evita adalah peserta training yang diikusertakan oleh kantornya. Entah bagaimana di training tersebut kami berdua bisa demikian akrab. Suatu hari dia tergopoh-gopoh datang dan memohon pertolongan. Hampir sekujur tubuhnya memar kebiruan. Rupanya dia baru saja dipukul dan ditendang hingga babak belur oleh pacarnya. Kala itu, Evita tinggal di rumah kos-kosan, penghasilannya yang lumayan besar membuatnya memiliki kamar kos yang nyaman dan terpisah dari ibu kos.. halamannya cukup luas. Namun suatu hari, entah apa yang mereka perselisihkan, kekasihnya itu datang dan menghantamnya..

Upaya untuk membawa kasusnya ke aparat penegak hukum ditolaknya. Susah payah membujuk, dia tetap tidak mau di visum atau kekantor polisi. Saya menyarankan agar segera putus hubungan dengan “nyamuk” lalu pindah kos. Karena khawatir bila ditempat kos yang lama, pacarnya itu akan datang menemuinya sewaktu-waktu.. Untuk sementara dia bisa menumpang di rumah. Singkat kata, dia berhasil pindah ke tempat kosnya yang baru. Sayapun turut membantu kepindahannya..

Teringat kasus Manohara dan Cici Paramida, di televisi seorang psikolog ketika membahasanya mengatakan bahwa KDRT bisa diketahui lebih awal apabila ketika masih berpacaran, sang pacar suka mengeluarkan kata-kata kasar dan memaki-maki. Sikapnya cenderung posesif dan egois. Bila hal ini terjadi pada pacar anda.. disarankan putus saja daripada babak belur, hati tertekan karena sering dilecehkan, dihina dan dimaki.

Patut dicamkan bahwa kekerasan bukan hanya dalam bentuk fisik, tapi juga dalam bentuk kata-kata kasar bila sedang marah karena keinginannya tidak dituruti. Misalnya: “bego lo”, “dasar goblok”, “dasar perempuan gak berguna”, dan caci maki lain yang mebuat hati seperti teriris-iris. Kata-kata ini acap kali terjadi. Kalau sudah begini, benar kata Mulan Jameela “aku bukan wonder womanmu yang bisa terus menahan rasa sakit karena mencintaimu, hatiku ini bukanlah hati yang tercipta dari besi dan baja, hatiku ini bisa remuk dan hancur..” . Kita memang bukan wonder woman, tapi paling tidak kita bisa menentang segala bentuk kekerasan, karena tidak seorangpun yang bisa menjadikan diri kita sebagai obyek kekerasan.

Penting !
YOU’RE NOT ALONE
Bila merasa terancam dan merasa keamanannya terganggu, jangan ragu hubungi : Mitra Perempuan (021) 829-1708, LBH APIK (021) 8779-7289, Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan (KPP) , PO Box 10.000

Jakarta 20 Juli 2009
Salam,
Meita

Gila Belanja


Wanita gila belanja? Seperti apa? Bila kita menyaksikan filmnya yang pernah diputar di bioskop, “Cofessions of Shopaholic” kita jadi sadar bahwa shopaholic adalah suatu penyakit dimana seseorang begitu merasa sangat senang bila sedang berbelanja.. jantungnya berdegup kencang ketika melihat barang idaman yang dipajang di etalase. Dia terus belanja dan belanja.. tanpa menyadari bahwa tagihan kartu kreditnya sudah melewati limit. Kartu kredit tidak hanya satu, tapi tiga atau empat bahkan lebih. Satu demi satu tagihan di kartu kreditnya melewati limit.. hingga akhirnya tagihan mencapai lebih dari 16.000 dollar. Akhirnya tidak sanggup bayar dan dikejar-kejar oleh debt collector. Itu sekelumit kisah dalam film tersebut.

Belanja bisa dikatakan sebagai aktivitas yang menyenangkan oleh sebagian besar orang. Terkadang sering tak terkendalikan bila berada di supermarket atau mall. Rasanya begitu menggiurkan saat melihat barang-barang yang dijajakan, lalu langsung ambil tanpa berpikir panjang. Kalau tidak bawa cukup uang, tinggal gesek kartu kredit. Beres. Padahal begitu sampai rumah, baru menyadari bahwa barang-barang yang dibeli ternyata tidak terlalu dibutuhkan, bahkan sama sekali tidak berguna, karena ada barang serupa yang fungsinya sama.. dan menyesalnya lagi, ketika mendapat “surat cinta” dari bank bahwa tagihan kartu kredit membludak..

Hal ini terjadi pada seorang teman, dia begitu gencar memburu barang, terutama ketika iklan di koran mengumumkan ‘midnight sale’, yakni gelar diskon besar-besaran di tengah malam hari, mulai pukul 12.00 pagi. Yang dijajakan antara lain sepatu karet warna-warni merk terkenal dengan logo buaya. Teman saya membeli sampai tujuh pasang sekaligus. Untuk dirinya 2 pasang, untuk ketiga anaknya dan dua keponakannya masing-masing satu pasang. Katanya murah sekali, bisa diskon hingga 50-70%. Yang sebelumnya seharga Rp 600.000 kini bisa seharga Rp 200.000. Padahal, untuk bisa masuk ke toko tersebut, dia sampai antri hingga 5 jam! Pernah sekali waktu dia antri sebuah mall yang baru dibuka. Saat itu juga digelar diskon tengah malam hari. lalu ketika harus bayar di kasir, antriannya seperti ular melingkar, panjaang sekali.

Sebenarnya bukan hanya teman, tapi terjadi juga pada diri sendiri, meski tidak separah teman, tapi ketika belanja di supermarket, maunya belanja satu keranjang, tidak tahunya belanja satu troli penuh. Tapi untungnya sekarang sudah teratasi dengan mematuhi daftar belanja yang sudah dibuat sebelumnya. Seandainya meleset sedikit masih dimaklumi asal tidak berlebihan. Bila ternyata jadi membeli suatu barang yang menggiurkan, terpaksa harus “menghukum diri” dengan cara misalnya tidak boleh mampir ke coffee shop, tidak boleh beli yoghurt favorit, tidak boleh nonton film, atau tidak boleh ke salon selama jangka waktu tertentu..

Gila belanja tanpa disadari membuat tagihan kartu kredit sudah menumpuk. Tidak tahan bila melihat tulisan “Sale” terpampang didepan toko. Hutang kartu kredit adalah beban, terasa menjerat. Tentu saja sangat mengganggu stabilitas perekonomian keluarga. Kalau sudah begini menyesal sekali !

Betapa dunia ini sangat menggiurkan, gemerlap dan indah. Barang-barang mewah yang dijual sangat menarik. Baju, sepatu, tas, kaca mata, arloji dan lain-lain. Salah satu hal yang membuat ketagihan belanja adalah keinginan untuk tampil cantik, menarik dan menawan hati siapa saja yang melihat. Seringkali seseorang merasa sangat dihormati bila memakai barang-barang bermerk yang harganya mahal. Sedangkan bila yang dipakai tidak ‘branded’, cenderung tidak percaya diri. Memiliki satu atau dua dirasa kurang, akhirnya beli dan beli lagi.. Tidak salah bila kita ingin tampil indah. Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan. Tapi bila berlebihan bukankah cenderung menjadi boros? Ingatkah bahwa setiap diri dari kita akan diminta pertangunjawaban di akherat kelak? Dan apakah barang-barang mewah yang kita himpun itu dapat membela diri kita bila ditanya peruntukannya? Sayidina Umar ra berkata’ “kemuliaan di dunia berhiaskan harta sedangkan kemuliaan di akhirat adalah dengan amal-amal saleh”. “Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa-apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar kami menguji mereka siapakah yang lebih baik amalnya” (Qs Al Kahfi : 7)

Oleh karena itu hendaklah kita merenungkan kembali apakah sudah berlebih-lebihan dalam belanja? mungkin jawabannya tidak, tapi bisa jadi bukan karena tidak berlebihan, tapi tidak sadar bahwa kita sudah berlebihan. Bukankah orang yang menghimpun dunia, tidak cukup dengan dua lembah emas, tapi ingin lembah emas yang ketiga dan seterusnya sampai ambisinya terbungkam dalam tanah (kuburan). Oleh karena itu kita harus pandai-pandai dalam membelanjakan harta. “Dan berikanlah kepada keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan. Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros itu adalah saudara-saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. (Qs Al Israa :26-27). Mudah-mudahan harta yang kita miliki berkah dan dapat dimanfaatkan dengan bijak dijalan yang di Ridhoi Allah SWT.


Jakarta, 31 Mei 2010
-meita-

Budaya Saling Menasehati

Menyikapi Musibah

Musibah bisa terjadi kepada siapa saja. Bila ada yang tertimpa bencana, orang disekitarnya cenderung mengatakan “sabar ya..”. Lalu orang yang ditimpa musibah tersebut ada yang mengatakan “kamu gak ngerti apa yang saya rasakan”.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan “Innaalilahi wa innaa ilaihi Roji’un”. (Qs 2 : 155-156) Kalimat ini adalah suatu pernyataan kembali kepada Allah. Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNyalah kamu kembali. Maknanya adalah bahwa kita harus bersabar dan menyadari bahwa sebenarnya kita “tidak punya apa-apa,” tidak saja harta benda, bahkan diri kita sendiri adalah milik Allah, jadi apabila apa yang kita anggap milik kita diambil kembali oleh Allah yang Maha Memilki, sudah seharusnya kita ikhlas dan sabar menerimanya.

Tidak ada kehilangan yang lebih besar dari rasa kehilangan orang yang kita cintai. Mau tidak mau, atau suka tidak suka, memang harus bersabar. Cuma terkadang membutuhkan suatu proses. Sudah pasti ada rasa sedih yang mendalam, hampa, sakit, bahkan pahit. Berbulan-bulan bahkan sampai beberapa tahun seseorang bisa menangis sendiri bila ditinggal orang yang dicintai, sepertinya tidak ada seorangpun yang bisa menggambarkan dalamnya kepedihan yang dirasakan bila seorang yang tercinta meninggal.

Setahun yang lalu ada peristiwa kecelakaan yang dialami oleh seseorang saat mudik yang menewaskan 11 anggota keluarganya. Semuanya tewas mulai dari ayah, ibu, ketiga adiknya, nenek, kakek, tante, om dan dua saudara sepupu. Peristiwa yang seharusnya membuat bahagia disaat Idul Fitri, berubah menjadi duka. Kisahnya dimuat disebuah majalah wanita. Dituturkan bahwa sejak musibah itu dia sering melamun mengenang indahnya kebersamaan bersama sanak keluarganya yang telah meninggal. Namun yang fatal adalah dia sempat membenci Tuhan, karena merasa bahwa Tuhan tidak adil, sehingga tak jarang ia meninggalkan shalat lima waktu, karena merasa bahwa Tuhan tidak sayang kepadanya, dan susah mengikhlaskanNya.

Bersyukur dia memiliki teman yang tidak bosan-bosannya menasehati agar bersabar, ikhlas dan tidak larut dalam kesedihan. Temannya mengajak ke pengajian, meski berkali-kali ditolak tapi dia tetap gigih, ketika ditanya apa yang membuatnya gigih? Temannya itu menjawab bahwa “semakin besar usahaku, semakin besar pahala”. Akhirnya dia mau ikut pengajian sehingga bisa tenang dan mau menerima semuanya dengan ikhlas. Perlahan dia mulai mendekati Tuhan, mengerjakan sholat dan medoakan keluarganya agar diterima disisiNya.

Dari peristiwa diatas, betapa pentingnya peran teman atau orang yang berada di lingkungan terdekatnya dalam memberi nasehat agar bersabar. Bukankah kita diharuskan saling memberi nasihat agar mentaati kebenaran dan menetapi kesabaran agar kita tidak termasuk orang yang merugi (Qs 103 : 3). Kata “sabar” adalah nasehat yang harus disampaikan kepada yang terkena musibah. Yang patut diketahui adalah bahwa sabar membuahkan keuntungan yang berlipat ganda: “sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas (Qs 39: 10) dan “sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (Qs 2 : 153). Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu (Qs 2 :45). Mereka itulah orang yang mendapat keberkatan yang sempurna dan Rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk (Qs 2 : 157).

Betapa besar hikmahnya dibalik musibah, bahwa Allah ternyata menyediakan hadiah imbalan ampunan dan pahala yang besar terhadap hambanya yang sabar dan disertai amal shaleh. “..orang-orang yang sabar (terhadap bencana) dan mengerjakan amal-amal shaleh, mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar” (Qs 11:11). “Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan, melainkan kepada orang-orang yang sabar, dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar” (Qs 41 : 35)

Siapapun tidak ingin mengalami musibah, tapi semuanya sudah ditetapkan oleh Allah SWT kapan dan bagaimana terjadinya, meski musibah bisa saja terjadi karena kelalaian kita. Namun hendaknya kita harus tetap bersyukur, karena ada hikmah dibalik setiap musibah, dan dibalik kesulitan tentunya ada kemudahan sejauh iman masih tetap berada dalam dada. Dan bila ada teman atau kerabat kita yang berduka nasehatilah untuk bersabar, karena orang-orang yang beriman adalah mereka yang saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang (Qs 90 : 17).

Untuk saudara-saudaraku di yang tertimpa musibah gempa bumi di Sumatera Barat, Jambi, Tasikmalaya dan daerah lainnya di tanah air, semoga allah SWT memberi kesabaran dan kekuatan. Berikut ini doa dari Rasulullah SAW :
“Sesungguhnya kami hanyalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepadaNyalah kita akan dikembalikan. “Ya Allah, berilah daku pahala dalam musibahku ini dan berilah kepadaku gantinya dengan yang lebih baik daripadanya” (H.r Muslim)


Jakarta, 4 Oktober 2009

-meita-
Sebagai nasehat juga untuk kita semua agar sabar dalam mengerjakan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi kedurhakaan dan sabar terhadap takdir.

Facebookers



“Hari geene gak punya Facebook ?” begitulah ungkapan yang ditujukan kepada sesorang yang tidak punya akun di facebook atau disingkat FB. Kesannya gak gaul. Tapi apakah orang sukses tergantung facebook? Ya gak juga sih.. Cuma dengan facebook lebih nyambung.. bisa bertemu teman kuliah, teman SMA, SMP bahkan SD. Begitu kata temanku Becky yang memang hidupnya gaul. Bagaimana tidak? Sejak ada facebook dia jadi lebih sering reunian, katanya gak nyangka bisa bertemu teman sekolah dahulu. Sebulan yang lalu, dia baru reunian dengan teman-teman seangkatannya di kampus, terus 3 minggu yang lalu baru reunian dengan teman SMA, bahkan ditambah judul wisata kuliner ke Bandung.. lalu dua minggu yang lalu reunian dengan teman SMP. “Pokoknya seru abiss”, begitu katanya.

Tak mau ketinggalan akhirnya Fiona ikutan juga di facebook. Kini dia jadi facebookers, begitu istilah untuk pemegang akun di FB. Memang benar, teman masa lalu silih berganti datang “berkunjung” ke profile. Begitu buka beranda (home) langsung ada tulisan “add friend” , ada pesannya pula .. “eh lo masih ingat gue kan? rumah gue dulu di Kompleks AL Cipete, sekarang lokasinya sudah jadi De Best. Ingat gak kita pernah ngerujak barengan setelah lulus SMP? Please confirm ya say..” begitu pesan temannya Nita.. teman masa-masa jadul dahulu. “Wow menyenangkan sekali bisa bernostalgia di dunia maya,” pikir Fiona.

Akhirnya hari-harinya diwarnai oleh FB. Pagi, siang, sore begitu ada kesempatan, buka komputer, hidupkan internet dan lalu siap klik Facebook dan Sign In. Persis seperti yang di ucapkan oleh seorang anak SD di video hasil kiriman teman lewat lewat email. Puisi yang dibacakan oleh Serafina berjudul Ibu dan Facebook kata-katanya jujur menceritakan bagaimana ibunya sehari-hari kini :

“Ibu dan Fecebook. Hubungannya erat sekali. Setiap hari, sehabis mandi selesai makan, sehabis apapun, selalu Facebook. Dalam hatiku aku berpikir, mau kemana gerangan kah dia? Notebook. Apa yang selalu ia lihat di Notebook? Facebook. Setiap hari tawanya menggema. Sampai kapankah hubungan erat antara ibu dan facebook? Mungkin sampai akhir hayatnya? Notebook akan dibawanya ke surga”.

Begitu isi syair yang dibacakan oleh seorang murid SD di atas panggung sebuah acara. Tawa gelak terdengar di video tersebut, mungkin dari para orangtua murid yang menyaksikannya.

Ya, memang kini dimana-mana kita dapat menemui facebookers, dari murid SD hingga anak kuliahan, dari ibu rumah tangga, sampai pekerja kantoran, dari orang biasa sampai pejabat. Tak salah bila facebookers dari berbagai penjuru dunia jumlahnya mencapai 150 juta orang. Konon facebook turut mendongkrak popularitas Barrack Obama dalam meraih kursi Presiden Amerika.

Setiap buka FB, pasti ada yang add friend, dan selalu di approve oleh Fiona. Padahal banyak yang tidak dikenal. Setelah di approve. Muncul di profile. “Thanks ya sudah add aku. Salam kenal ya”. Kini temannya sudah 3000an orang. Begitulah hari-harinya
sibuk menjawab pesan, menulis di wall, note atau sekedar memberi comment . Tak lupa mengupdate status. Dengan gadget Blackberry ditangan, dia bisa up date status setiap kesempatan. Misalnya “gue lagi nyalon nih” bahkan ada yang update statusnya : ”punggung gue gatal, garukin donk?” Aneh-aneh saja.. dan ternyata ada satu lagi yang lebih seru.. tag foto. Setiap ada kesempatan ketemuan teman, tidak lupa berfoto ria. Setelah itu di upload lalu di tag ke teman-temannya.. begitu mudah dan singkat.. semua bisa melihat foto-fotonya..

Fiona kini menjadi Facebookers sejati. Dia tidak bisa lepas dari FB walau seharipun. Teman-temannya semua demikian. Mau janjian, mau kirim undangan arisan, pengajian semua melalui FB. Namun, ternyata ada yang kirim beberapa foto jadul (jaman dulu), yakni saat dirinya masih SMA, yakni foto bareng bersama teman-teman perempuan sekelasnya. Waktu itu liburan bareng teman sekolah ke Bali. Tentu saja bermain di pantai.. dan ya ampuun.. saat itu dia mengenakan pakaian yang minim. Kaos tanpa lengan, lalu celana pendek.. rambut terurai, padahal dia saat itu belum mengenakan jilbab. Wah iseng banget sih nih orang.. siapa yang kirim? Uh ternyata namanya Superman.. dan foto profilenyapun dalam bentuk kartun tokoh Superman. Uh sebal, ngapain sih kirim foto jadul? Tapi siapa ya dia? Segera di klik Profilenya, Cuma ada 2 buah foto.. itu pun jadul banget.. dan gak jelas.. Lalu di klik Info. Ternyata teman sekolahnya waktu di SMA. Lalu dia ingat-ingat kembali. Oh ternyata si Parman. “Dia dulu naksir banget sama aku tapi cinta tak terbalas.. aku dulu cuekin dia,” dalam hatinya. Fiona yang gak suka dengan kiriman fotonya langsung komplain ke Parman temannya itu. CLBK? Gak lah ! Dia memang dari dulu gak ada feeling sama si Parman dan lagi kini dirinya sudah berumah tangga, jadi tidak ada istilah CLBK dalam hidupnya alias Cinta Lama Bersemi Kembali. Oh ya dia ingat nama panjangnya Suparman. Tapi kog di FB jadi Superman? Tapi ya sudalah, berhubung dia sudah minta maaf jadi Fiona tidak mempermasalahkan lagi, apalagi fotonya sudah di delete.

Beberapa hari kemudian Fiona hadir di arisan, lalu bertemu Riri. Katanya, “ asyik ya ke Bali berenang di pantai, pakai celana pendek.. he..he..” Karuan saja Fiona kesal tahu dari mana? Lalu Riri bilang, dari Facebook lalu di tag fotonya. Kebetulan si Mia yang juga ada di foto itu teman kuliahku.. jadi aku tag ke dia juga”. Masya Allah, jadi Mia itu teman kuliahmu? Dan lagi kamu sempat tag? Bukannya aku sudah delete? Lalu Riri bilang “sepertinya sebelum kamu delete, aku sudah tag duluan deh.. he..he.. mungkin kamu gak perhatikan.” Masya Allah, jadi foto itu sudah beredar ke Riri lalu ke Mia? Lalu siapa lagiiii? Fiona panik. Bukan apa-apa.. pasalnya sekarang dia sudah mengenakan jilbab, jadi gak etis kalau foto-foto lama disebarluaskan.. mana pakainnya minim sekali waktu itu.

Beberapa hari kemudian, Fiona sedang di rumah ketika handphonenya berbunyi.. ada sms masuk. Ternyata dari Mia, teman SMA yang berfoto bareng di pantai. Mia janjian untuk ketemu ada yang ingin dibicarakan.. Memang sejak lulus SMA Fiona kehilangan kontak dan belum pernah bertemu Mia. Dia hanya ingat, temannya itu dulu memang “rame”, tukang bercanda..

Lalu bertemulah mereka di Cafe Blossom. Fiona tidak menyangka ternyata Mia sudah mengenakan jilbab seperti dirinya. Lalu mereka memesan menu. Fiona memesan Blueberry Cheese Cake dan secangkir Coffee Latte, lalu Mia pesan Avocado Mousse dan secangkir Capuccino. Kemudian mereka saling bertukar cerita. Mia kini bekerja di Bank Syariah dan jabatannya sudah tinggi. Mia curhat bahwa dirinya sebenarnya sudah mau diangkat menjadi salah satu direktur, namun gagal.. hanya alasan foto. Fiona terperanjat, “alasan foto? Foto apa?” Lalu Mia bercerita bahwa Parman mengiriminya foto lewat facebook waktu di Bali.. saat foto bareng di pantai berpakaian minim.. bahkan paling sexy pakaiannya dibanding yang lain. Kesannya untuk lucu-lucuan, sekedar nostalgia SMA, tapi dia lupa bahwa aku sudah berkerudung dan kerja di bank syariah, lalu foto-foto itu menyebar di kantor. Saya jadi bahan tertawaan, anak buah gak respek lagi dan atasanku pun tahu tentang foto itu, walhasil, para direksi menangguhkan keputusannya untuk menaikkan jabatanku”. Mendengar cerita tesebut, Fiona menarik napas dalam-dalam.. gak nyangka ternyata facebook bisa merugikan kita juga ya.. Fiona tidak menduga bahwa bisa sefatal itu akibatnya.

Kini Fiona lebih berhati-hati dengan Facebook. Meski banyak kemudahan tapi bisa bermasalah kalau ternyata tidak hati-hati.. dia memblokir nama temannya Superman dan Riri. Putus hubungan teman di facebook kan bukan berarti putus silaturahim. Memang kita harus Kaizen, yakni mengambil hal-hal yang baik, seperti kemudahan berkomunikasi, silaturahim dan syiar agama, lalu membuang hal yang buruk. Jangan melupakan kewajiban (seperti mengurus anak, memasak, menyelesaikan tugas/pekerjaan kantor) dan jangan melupakan keadaan sekeliling kita. Berhati-hati untuk friend approve, upload atau tag foto. Bagaimanapun kita harus menghindari fitnah. Meski demikian kita bisa continous improvement, jadikanlah Facebook sebagai sarana dakwah, kesempatan untuk syiar.. Lihat Faceboknya Ustadz Davy. Semua Notenya bagus-bagus, beliau memang berdakwah melalu Facebook. Jadi, silahkan klik, dan sign up. Selamat menjadi facebookers.



Jakarta, 26 Mei 2009

Meita A. Lubis.

Demam Bernostalgia


Paling senang kalau berkumpul dengan teman-teman. Apa lagi dengan teman sekolah dahulu, baik teman di masa kuliah, masa SMA, SMP bahkan teman sewaktu SD. Seringnya berkumpul dengan teman-teman “jadul” alias jaman dulu, difasilitasi kemudahan sarana komunikasi yang kian canggih melalui situs pertemanan di internet, baik Friendster, Twitter, MySpace dan terutama Facebook. Tentu saja bila bertemu, diisi dengan acara bernostalgia, berbagi cerita di masa lalu, ketika masih “jahiliyah” atau lagi “lucu-lucunya”. Acara pertemuan diatur sedemikian rupa, misalnya dengan Tema 25 Tahun Kelulusan SMA, 20 tahun Lulus Kuliah, Small Reunion, Temu Kangen, Reuni Akbar, dsb. Yang pasti, seruu..!

Kita memang seringkali terbuai dengan kenangan masa lalu. Lagu-lagu juga acapkali berkisah tentang masa lalu seperti “Kenangan Yang Terindah”, “Memori”, “Lirih” dan lain-lain. Betapa indahnya kejadian atau peristiwa saat itu seakan-akan kita ingin mengulang kembali.. tentu saja yang kita ingat dan ingin kembali adalah masa-masa yang indah. Klub masa lalu pun bermunculan, misalnya Club Nostalgia, Komunitas 80’an untuk yang mengalami masa remaja di sekita tahun 1980. Bahkan ada acara TV favorit seperti “Zona 80” , “Legendary Album”, “Dari Masa ke Masa” dan acara televisi lainnya yang memutar lagu atau video klip kenangan di masa lalu.

Ketika lagu kenangan diputar, ingatan kita langsung tertuju kepada masa lalu, misalnya saat-saat paling berkesan di masa remaja yang penuh dengan kenangan romantis, kisah cinta: ”..Adakah semua kan terulang kisah cintaku yang seperti dulu.. hanya dirimu yang kucinta dan kukenang didalam hatiku takkan pernah hilang.. bayangan dirimu untuk selamanya...”. Begitulah sepenggal lagu mengenang indahnya masa lalu..

Masa lalu, betapapun indahnya, betapapun manisnya kenangan .. tetap saja tidak dapat terulang, meskipun kita sangat mendambakannya, sedangkan bila kita terus menerus mengenangnya tentu akan larut, membuat kita terbuai dan dan berangan-angan kosong.. tentu saja semua ini menghabiskan banyak waktu yang sia-sia..

Masa lalu tidak saja kenangan indah, tapi juga kegetiran, kesedihan, kegundahan, keterpurukan, dan hal yang tidak mengenakkan lainnya. Disamping itu, juga banyak cacat cela, kebodohan, kekhilafan dan bahkan dosa-dosa yang pernah kita lakukan, baik dosa kecil maupun besar yang tidak ingin kita mengingatnya.. Tentu saja kita berharap agar doa yang dipanjatkan akan dikabulkan. Bukankah Allah Yang Maha Pengampun dan Penerima Tobat akan mengampuni semua dosa-dosa kita? Keyakinan ini membuat kita merasa optimis. Namun hendaklah kita “mengenang” dosa kita sebagai sarana untuk bermuhasabah atau introspeksi diri.

Melihat perjalanan hidup di masa lalu adalah cara agar kita bisa melakukan introspeksi. Untuk itu kita harus mengenal diri kita, hakekat dan jati diri kita. Dari mana berasal, siapa diri kita, apa yang kita cari? dan mau kemana kita kelak? Pertanyan itu harus senantiasa terhujam di hati kita.

Evaluasi perjalanan kehidupan sangat penting, karena ada beberapa fase yang harus kita lalui.. setelah dari rahim ibu, lalu hidup di dunia, masih ada fase yang harus kita tempuh.. yakni mati dan kehidupan setelah kematian (akhirat). Kwalitas kehidupan kita di akhirat tergantung dari amal perbuatan kita di dunia. Muhasabah (introspeksi) itu berguna untuk melihat sejauh mana hidup kita bermanfaat. Dan apakah kita sudah melakukan perbaikan dari kesalahan dan dosa di masa lalu? “Mengapa kamu ingkar kepada Allah, padahal dahulunya kamu mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian dia mematikan kamu, kemudian kamu menghidupkan kamu kembali, lalu kepadaNya kamu dikembalikan ? (Qs Al Baqarah : 28)

Saat ini kita sedang menjalani salah satu fase, yakni kehidupan di dunia. Fase ini merupakan fase yang sangat penting. Setiap orang berbeda-beda jalan kehidupannya. Tetapi semua memiliki kewajiban yang harus ditunaikan sesuai dengan perintah Allah SWT dan tidak mengerjakan larangan-laranganNya. Rasulullah SAW pernah memberi nasehat, agar kita mengingat lima perkara. Masa muda sebelum tua, masa sehat sebelum tiba masa sakit, masa lapang sebelum masa sibuk, masa kaya sebelum tiba masa miskin, dan masa hidup sebelum tiba kematian.

Eckhart Tolle dalam Bukunya “The Power of Now”, sangat mengutamakan kekuatan “Masa Sekarang”, “Now”, maknanya adalah “present moment”, bukan sejam yang lalu atau sepuluh menit yang lalu.. tetapi ‘sekarang’ adalah ‘sekarang’ (ketika anda membaca tulisan ini). Bagaimana kita melakukan suatu perbuatan sebaik-baiknya sekarang, namun tetap fokus untuk kepentingan di masa mendatang.

“our minds are conditioned to think in terms of past, present and future. This means that we are constantly preoccupied with looking both backwards and forwards - in fact anything rather than focus on the present, the here and now. So we focus on the past because this is what gives us our sense of identity, and what has led us to the life circumstances that we currently face. And we focus on the future because this is where all our dreams, hopes and fears will play out”.

Jadi, jangan sia-siakan waktu “sekarang”, karena waktu begitu cepat berlalu. Kenangan masa SMA, 25 tahun yang lalu seperti baru beberapa tahun berlalu. Masa kecil berganti menjadi masa remaja, masa remaja berganti menjadi dewasa lalu memasuki masa tua dan akhirnya mati. Namun bisa saja sebelum tua, tetapi malaikat maut sudah datang menjemput. “..Kemudian kamu akan menjadi tua dan sebahagian dari kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. Supaya kamu sampai kepada ajal yang telah ditentukan dan supaya kamu memahaminya” (Qs Al Mu’min : 40).

Tinggal kita mempertanggungjawabkan: “Tentang umur kita dimana dihabiskan, tentang masa muda untuk apa dipergunakan, tentang harta dimana diperolehnya, tentang ilmunya apa yang sudah dibuat dengannya” (Al Hadits).


Jakarta, 5 November 2009
-Meita-

Go Green, Tren Masa Kini


Ketika berkunjung ke suatu negara beberapa bulan lalu, saya terkesan dengan sikap penduduknya yang sangat memperhatikan lingkungan. Kotanya bersih, sungainya jernih, dan udaranya segar. Mereka terbiasa menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan masyarakatnya terbiasa untuk menjaga kelestarian lingkungan, misalnya dengan tidak menggunakan sumpit dari kayu sebagai perlengkapan makan, melainkan diganti dengan stainless steel. Sehingga bisa gunakan lagi dengan mencucinya. Begitu pula dengan tusuk gigi, meskipun “cuma” sejumput kayu, tapi mereka tidak mau mengorbakan pohon hanya untuk tusuk gigi. Kini mereka terbiasa menggunakan tusuk gigi yang bahannya terbuat dari jeli atau agar-agar yang bila sudah selesai digunakan, cepat hancur atau aman bila dimakan. Kalau belanja di supermarket, pengelolanya tidak menyediakan kantong plastik untuk membawa barang belanjaan. Petugas kasir akan menawarkan apakah perlu membeli kantong plastik atau tidak. Kantong plastik dijual dengan harga yang sangat murah. Meski demikian, mereka akan menerima kembali kantong plastik bekas untuk ditukar dengan uang yang dikeluarkan, apabila kantong platik itu sudah tidak dipakai, meskipun kondisinya sudah rusak.

Al Gore is one of the world's most respected spokes people for the environment by doing what he can, to save the planet and by encouraging everyone else to join in protecting the environment.
Ketika Al Gore menyuarakan Global Warming atau pemanasan global yang membuka mata dan pikiran jutaan penduduk dunia, kita sungguh terkesima. Dalam Filmya “An Inconvenient Truth” Al Gore mempresentasikan tentang meningkatnya suhu permukaan bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang sangat ekstrim. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Kita tentu tahu, bagaimana efek rumah kaca yang berasal dari gas emisi (antara lain polusi asap kendaraan, asap pabrik, Gas CFC, dsb) serta penggundulan hutan yang dapat menyebabkan pemanasan global sehingga berdampak mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub dan dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Belum lagi bencana lainnya, seperti kekeringan, banjir, angin topan, dll.

"Please help me"
Apa yang dikatakan oleh Al Gore benar, bahwa lapisan es di kutub akan meleleh. Baru-baru ini diberitakan bahwa rata-rata temperatur global naik 0,6 derajat celcius, namun suhu arktik naik lebih cepat. Pada akhir Bulan Juli 2009 suhu naik hinga 30 dearajat celcius. Airnya amat hangat, anak-anak bisa berenang di laut. Daerah tersebut merupakan pemukiman Suku Inuvaluit, Bangsa Eskimo Arktik. Akibatnya puluhan ribu kilometer persegi Es Arktik meleleh. Bahkan Pusat Data Nasional AS untuk Salju dan Es menyebutkan sekitar 106.000 km persegi es meleleh di Bulan Juli ini. (Kompas, 12 Agusuts 2009).

Yang menyedihkan juga adalah kasus kebakaran lahan hutan di Indonesia. Data dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup bahwa selama tujuh bulan menunjukkan di Wilayah Riau ditemukan sebanyak 77 titik panas pada lahan hutan yang dikelola oleh HPH. (Kompas 12 Agustus 2009). Sedangkan pada tahun 2006, kebakaran tidak saja terjadi di Sumatera, melainkan juga terjadi di Kalimantan. Mudah-mudahan kerusakan dan penggundulan hutan bisa segera teratasi, dan bumi kita, terutama di Indonesia bisa lebih hijau, lestari dan bebas dari pencemaran

Oleh karena itu kampanye “Go Green” terus disuarakan oleh para pencinta lingkungan. Banyak hal yang menggembirakan di Indonesia. Antara lain turut sertanya masyarakat dari lembaga pendidikan, media masa, kalangan pengusaha, seniman, dan tokoh lainnya turut menyerukan tentang hal ini. Misalnya kompetisi Go Green yang menggelar “School Climate Challenge”, dimana siswa dan guru ditantang untuk memanfaatkan sumber daya disekitar mereka sebagai solusi perubahan iklim. Lalu, sebuah supermarket bekerjama dengan WWF juga melaksanakan gerakan peduli lingkungan dengan program “One Bag One Tree”, apabila membeli sebuah “reusable bag’ berarti turut serta membantu menghijaukan kembali Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Tak kalah, para desainerpun juga menggelar acara “Greener Nation” yang menampilkan busana dan tas kanvas yang hasil penjualannya digunakan untuk program pelestarian lingkungan. Sebuah Department Store terkenal di ibu kota juga menyelenggarakan Bean Program sebagai partisipasi menghijaukan bumi dengan memberikan bean untuk ditanam di lingkungan terdekatnya.

Saya teringat ketika diundang acara resepsi pernikahan teman tahun lalu, yang diselenggarakan di kebun. Dia memberikan ‘souvenir’ berupa bibit pohon dengan menukar undangan selesai acara resepsi. Para tamu dipersilahkan memilih bibit pohon, ada Pohon Mangga, Rambutan, Jambu, dll. Meski agak repot, tapi seru juga.. pulang pesta bawa pohon. Namanya juga usaha dan niat baik. Kalau begitu, mari ramai-ramai ikutan “Go Green”, menjaga lingkungan mulai dari menjaga kebersihan, hemat listrik, hemat air bersih, hemat kertas, mengendalikan pemakaian plastik, menanam pohon dsb. Bukankah kita ingin menyelamatkan bumi? Save Our Planet. Mau?

Dirgahayu Republik Indonesia
Jakarta, 17 Agustus 2009
-Meita-

Dimuat di ESQ Magazine Online September 2009

Kisah Stacy dan Chris


Ini bukan kisah roman percintaan.. bagi yang suka menyaksikan Oprah Winfrey, tadi malam di Hallmark Chanel ditampilkan kisah Stacy dan Chris. Dua anak manusia yang berasal dari tempat yang jaraknya jauh, berbeda negara bagian, kemudian bertemu setelah menyadari, bahwa mereka berdua adalah kakak beradik. Selama 20an tahun mereka mengira bahwa dirinya anak tunggal. Keduanya dipertemukan lewat internet.. meski ibu mereka berbeda, tapi ayah mereka sama, nama ayahnya adalah “Pendonor nomor 46”. Lho? Ternyata ayahnya adalah pendonor sperma dari sebuah klinik kesuburan di salah satu negara bagian Amerika Serikat.

Oprah mengawali bincang-bincangnya di televisi dengan mengisahkan bahwa pada tahun 80an di Amerika, klinik kesuburan banyak menerima donor sperma untuk ditanamkan kedalam rahim wanita. Ada banyak klinik. Dengan berjalannya waktu, anak-anak hasil donor tersebut kini sudah dewasa.. Seperti apa mereka sekarang? Dan apa harapan dan kisah yang ingin disampaikan..? begitu kira-kira Oprah menyampaikan.

Lalu ditampilkan dua orang pendonor, yang satunya namanya Mr. Todd, yang satunya lagi.. (maaf lupa). Yang menarik, Mr Todd berkisah, waktu masih kuliah, dia butuh uang, setiap kali mendonor dia diberi 40 dollar. Dia biasa mendonor seminggu 3 kali .. walhasil dia mendapatkan 16.000 dollar hasil “jerih payahnya” selama 4 tahun! Lalu, berapa anak yang sudah dilahirkan berasal dari benihnya? Tidak tahu.. mungkin sudah puluhan anak atau lebih dari seratus? .. Masya Allah. Si Ibu yang menerima donorpun merasa baik-baik saja.. dia senang bisa punya anak.. apalagi sang ayah memiliki profile yang baik.. (wajah, latar belakang pendidikan dan kesehatan yang baik). Dia tidak peduli apakah ada jalinan relasi (baca: silaturahim) antara ayah pendonor dengan anak yang dihasilkan atau tidak..? mereka “kedua orangtua” itu merasa baik-baik saja.. Namun bagaimana dengan anak-anak mereka?

Keempat remaja yang ditampilkan cantik-cantik (kebetulan semuanya perempuan) yang satunya keturunan Afrika berambut keritng, dia mengatakan bahwa ibunya menginginkan anak keturunan Afrika, jadi sang ibu memilih pendonor berkulit hitam, asal Afrika.. setelah dewasa dia ingin mecari ayah biologisnya, dan akhirnya bertemu.. dia merasa mempunya ayah kedua.. disamping ayah pendamping ibunya sekarang. Sang ayah Afrikanya ditampilkan juga dalam talk show tersebut, dan dia merasa baik-baik saja.. punya anak diluar perkawinan. Berbeda kisah dengan sigadis keturunan Afrika, ketiga gadis lainnya merasa sedih, gelisah, hampa, jenuh, kosong. Bahkan ada yang merasa dibohongi. Mereka masih mencari-cari dimana ayah biologisnya?

Begitu juga dengan Chris, meski tidak berhasil bertemu sang ayah “pendonor no 46” tapi akhirnya dia bertemu adiknya Stacy. Chris berkisah sejak kecil dia selalu merasa sebagai anak haram.. karena teman-temannya berkata bahwa anak yang lahir tanpa ayah adalah anak haram.. label tersebut melekat terus di benaknya.. dia merasa tertekan.. akhirnya dia melilih jadi sukarelawan di Afrika untuk mencari makna hidup.. Stacy juga demikian dia merasa hampa.. dia ingin tahu asal usulnya..

bagaimana ayahnya.. bagaiamana kehidupannyaa.. dan lain-lain.. sehingga dia terus mencari di internet dan akhirnya bertemu dengan Chris melalui Website klinik penyuburan tempat ibunya dahulu konsultasi. Chris dan Stacy memang kakak beradik, wajahnya sama.. bahkan seperti kembar..

Kini, di Amerika ternyata bukan hanya sibuk dengan krisis global saja.. tapi juga bagaimana menyatukan anak-anak yang tercerai berai hasil pendonoran sperma di klink-klinik penyuburan. Kalau tidak salah dengar ada sekitar 3000an klinik. Lalu ada berapa pendonor? Akhirnya dibuka website www.donorsiblingregistry.com untuk melacak keberadaan anak-anak hasil donor. Hasilnya? Sudah 4200 orang yang ditemukan lewat situs ini..

Namun yang sangat disayangkan, Oprah tidak mengulas bagaimana bila anak-anak yang tidak tahu bahwa dirinya kakak beradik, bertemu kemudian jatuh cinta terus menikah.. bukankah mereka satu ayah.. dan bukankah namanya incest? Masya Allah.. bencana apalagi yang akan terjadi? Mudah-mudahan tidak terjadi. Wallahualam..
Alhamdulillah, bersyukur ini tidak terjadi di Indonesia..


Jakarta 19 Juni 2009

Salam,
Meita

For Women Only


Sekali-kali rasanya ingin ngobrol tentang sesuatu yang akan terjadi atau sudah pernah terjadi pada diri kita, para wanita yakni Menopause. Bukan maksud untuk mengumbar sesuatu yang mungkin tidak perlu untuk di ekspose, tapi ingin kita bisa saling berbagi.. bila ada yang mengalami perasaan yang sama..
Lambat laun hal itu terjadi, dan saat inipun sudah terjadi. Ya, di usia 43 tahun, saya “terpaksa” mengalaminya lebih awal. Dikarenakan penyakit, sehingga harus mengalami operasi pengangkatan rahim dan sebagian indung telur, dan itu artinya sudah berhenti menstruasi. Ada hal yang patut disyukuri, antara lain bisa menjalankan ibadah puasa Ramadahan dengan penuh, Insya Allah.

Ada keluhan-keluhan yang membuat tubuh terasa tidak nyaman seperti, pegal-pegal disekujur tubuh disertai rasa linu, sakit kepala, gampang lelah, sering ngantuk, emosional dan lain sebagainya. Ada yang bilang, mungkin karena kurang olah raga.. tapi nyatanya meski sudah renang seminggu 2-3 kali,ditambah yoga seminggu sekali, minum vitamin dan suplemen, tetap saja.. rasanya seperti orang “uzur”
Ada kutipan dari Resensi Buku What's Age Got to Do with It?: Living Your Healthiest and Happiest Life by Robin McGraw yang saya ambil dari amazon.com
• "I'm 42-years-old, but feel like I'm 62."
• "I have lost my glow."
• "I miss the woman I used to be."
• "I'm so afraid of getting older."
• "I want to feel healthy and alive again"
If you've had these or similar thoughts, you're not alone. Robin McGraw, wife of television talk show host Dr. Phil McGraw, receives thousands of emails from women asking her what she does to look and feel so vibrant, energetic and healthy at the age of 55. It all started back in Robin's twenties and thirties when pivotal moments in her life made her realize that if she did not put her health and well-being first, no one else would. One such moment came in her early thirties when Robin experienced the sudden death of her mother, a wonderful woman who put the needs of her family above her own and, as a result, didn't know that her health was ailing. This tragedy made Robin realize that in order to be the best wife, mother and woman possible, she had to take care of herself as if her life depended on it.

In What's Age Got To Do With It, Robin urges you to do the same and shows you that it's not selfish to take care of yourself. Robin says, "I wrote this book, not only to answer questions about what I do to stay healthy and in shape, but to remind women that it's time to move yourself to the top of your list of priorities. If you can't do it for you, then do it for your family. Because my precious mother never did that, she missed out on so many wonderful years and experiences. I realized that it doesn't make you a better wife or parent if you're sacrificing everything -including your health, soul and spirit -for your family. I refuse to perpetuate that legacy and I want you to join me and get excited about living your life in a passionate, happy and healthy way. Mungkin diantara teman-teman sudah ada yang membaca buku tersebut? Bila ada yang sudah membaca, tolong ceritakan ya .. (suatu saat saya akan membelinya).

Sebenarnya takut mengeluh, karena khawatir dikatakan tidak bersyukur.. tapi memang hal itu yang dirasakan.. ada rasa hampa dan rasa lelah yang luar biasa. Bila harus menghadiri suatu acara malam hari, itu artinya saya harus tidur siang, karena bila tidak seperti menderita 4L : Lesu, Lelah, Letih, Lemah. Terkadang nyeri di punggung, juga sakit kepala. Satu hal lagi rasanya malas. Rasanya ingin seperti Robin Mc Graw, tetap bergairah, sehat dan bahagia. ” It's never too early to start taking care of yourself, but it's also never, ever too late," begitu katanya.

Say No to "Kevin and Scotty"


Ada surat yang dimuat di Jakarta Post dari seorang Muslim di London. Katanya sebuah sekolah di London, membuat acara khusus selama satu minggu untuk mengajarkan anak-anak tentang homoseks dan lesbi. Dongeng2 anak diubah supaya ceritanya menunjukkan laki-laki yang jatuh cinta dengan laki-laki, dan drama Romeo dan Juliet dari Shakespeare diubah menjadi Romeo dan Julian (nama pria). Karena sangat keberatan, 30 orang tua Muslim tarik anaknya dari sekolah selama satu minggu itu. Oleh karena itu, sekarang pemda setempat mengancam akan menuntut 30 orang tua Muslim itu di pengadilan dengan tuntutan “promoting intolerance” (mendukung untuk tidak toleran”). Silahkan klik : http://www.thejakartapost.com/news/2009/06/27/letters-children-and-sex-education.html

Peristiwa tersebut memang tidak terjadi di Indonesia, tetapi di Leytonstone, London. Namun tampaknya tidak hanya di London, tapi hampir disebagian kota-kota besar di dunia terutama di negara maju, dihembuskan angin keterbukaan, dimana kita harus toleran dengan kaum homoseksual. Lihat saja industri film juga mengusung hal ini. Film Brokeback Mountain, yang berkisah tentang cinta romantis dua manusia sesame jenis. Lalu ada Film Televisi Brothers and Sisters dan lain-lain. di Indonesia ada juga film dengan tema yang mendukung hal ini, seperti Fim Arisan. Dalam dunia musikpun, terdapat lagu anak muda masa kini yang tampaknya cenderung ke arah itu, dengan menampilkan video clip tentang lesbian. Dinyanyikan oleh dua arang gadis. Tapi mudah-mudahan ini kesalahan persepsi saya saja dalam menangkap isi lagu dan gambar di video clip...

Penyusupan nilai-nilai perilaku menyimpang tersebut sangat halus. Sebagai contoh, awalnya Film Televisi “Brothers and Sisters” mengusung nilai-nilai kebersamaan dan keharmonisan antar kakak beradik didalam Keluarga Walker (pernah ditayangkan di Star World). Namun semakin lama kisahnya bertambah aneh, misalnya ketika Kevin akan menikah dengan kekasihnya Scotty, yang merupakan partnernya sebagai lawyer. Mereka adalah pasangan homo. Keluarga Kevin, termasuk ibunya menyiapkan acara pernikahan. Kakak serta adiknya membantu menemani Kevin “melamar” ke rumah orangtua Scotty agar mereka mau hadir di pesta pernikahan Kevin dan Scotty. Meski orangtua Scotty agak canggung dengan pernikahan aneh ini tapi akhirnya mereka setuju.. bukankah pernikahan semacam ini sudah “legal” di negaranya? Pikir mereka. Ketika Kevin bersaudara sedang berunding tentang hari pernikahan, lalu pamannya bernama Saul datang dan mengatakan bahwa dirinya sebenarnya juga “gay’’. Oalaah..

Teringat kisah ribuan tahun lalu.. saat itu Nabi Luth berseru kepada kaumnya “Mengapa kamu melakukan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh seorangpun sebelum kamu?” Sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas.” (Qs 7 :80-81) . Namun yang terjadi justru Luth diusir dari negerinya, karena dianggap sok suci. Allah SWT menyelamatkan Nabi Luth beserta anaknya, sedangkan isterinya tertinggal, lalu negeri itu dihujani dengan batu.. maka habislah penduduk seantero negeri, termasuk isteri Nabi Luth, konon isteri Nabi Luth termasuk orang yang “Promoting Tolerance” terhadap homoseksual.

Jadi, apakah kita termasuk “promoting tolerance” atau “promoting intolerance” ? Semoga sanak keluarga kita tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang melampaui batas. Amiin.



Jakarta, 1 Juli 2009


Meita

Dimuat di ESQ Magazine Online, Juli 2009

Buka Topeng




Setiap orang memiliki profil. Profil ibarat wajah dan penampilan luar seseorang. Tentu saja kalau boleh bebas menulis tentunya di profil tertulis :
Saya wanita salehah, berjilbab dan berbusana muslimah. Mendapatkan gelar kesarjanaan dengan nilai A. Berbudi luhur, wajah manis, kulit bersih dan nampak bercahaya... Wow, siapa perempuan yang "nekat" menuliskan profil itu? Ternyata ada, tertulis di iklan rubrik jodoh, dengan harapan agar ada pria baik-baik yang memilih mempersuntingnya.. Mudah-mudahan harapannya terkabul.

Rasanya malu untuk menilai diri sendiri atau di pamer-pamerkan, apakah kita cantik, pintar, berakhlak mulia. dsb. Seandainya orang lain menilai, itupun belum tentu benar, karena biasanya dia hanya tahu tampilan luar saja. Secara fisik bisa saja benar, tapi soal kecantikan bukankah sifatnya relatif? Bila menyangkut akhlak.. siapa yang tahu akhlak kita? Malaikat mencatat perbuatan apa-apa saja yang kita lakukan. Tapi hati dan niat kita hanya Tuhan Ilahi Rabbi yang tahu. apakah niat kita ikhlas atau tidak.. Bukankah amal kita bisa rusak bila tidak ikhlas mengerjakannya? Jadi hanya Allah SWT yang tahu apakah kita berakhlak mulia atau tidak.

Berjilbab bukanlah ukuran wanita salehah semata. Namun berjilbab adalah suatu upaya untuk memenuhi kewajiban. Dan sebagai salah satu wujud ketaqwaan, mengharapkan Ridho Ilahi. Andai terjadi seorang yang sudah berjilbab melakukan perbuatan yang terlarang atau sikapnya kurang sopan (bisa saja ini diriku) jangan disalahkan jilbabnya.. yang salah adalah orangnya. Setiap insan membutuhkan proses menuju ketaqwaan. Dalam perjalannya bisa saja dia berbuat kesalahan.. Setiap manusia tentu akan diuji dengan kebaikan atau keburukan. Bila dia berbuat kesalahan diharapkan segera menyadarinya, memohon maaf kepada sesama manusia (bila menyangkut hubungan manusia) dan yang terpenting memohon ampun pada Allah SWT.

Kalau kita bisa mengutip lagunya Peter Pan, “Buka saja topengmu.. buka saja topengmu..” Sepertinya memang ada topeng dalam diri kita. Berbagai peran dan jabatan harus kita jalani.. sebagai ibu, isteri, menantu, tetangga, orangtua murid, karyawan, pimpinan dll. Peran itu harus kita jalani sesuai dengan tugas dan kewajiban. Bila diambil konotasi yang positif, topeng itu adalah peran. Kita bisa pakai topeng “menantu yang baik” di depan mertua.. atau topeng “isteri yang baik”. Tapi topeng ini hendaknya jangan menjadi kepura-puraan.. topeng hanya digunakan untuk berganti peran.. bisa saja topeng itu berperan ganda, sebagai isteri dan ibu yang baik.. Jadi, bila kembali ke jilbab, berjilbab bukanlah sebuah topeng, dia melekat dalam diri sebagai wujud upaya kepatuhan terhadap perintah Allah SWT.

Dalam hubungan antar manusia, bisa saja kita membuka topeng dengan menampilkan diri kita apa adanya dengan teman-teman dekat. Bercanda, tertawa dalam suasana keakraban dan persahabatan.. Namun tetaplah tidak terlupa, bahwa Allah SWT adalah tujuan kita. Kehidupan dunia dengan berbagai peran harus dijalani sebagai ladang kehidupan akherat kelak. Terkadang rasanya ingin menjadi diri sendiri. Refresh my life. It’s me !

Perempuan yang Terluka



Dibalik senyumnya yang manis, siapa yang menyangka bahwa Mirta menyimpan duka dan amarah yang terpendam, luka dihati membuatnya trauma dan susah tidur. Bahkan dia seringkali menangis sendiri. Bagaimana tidak? Hampir semua orang menganggapnya sampah, sepertinya tak satupun orang disekitarnya menganggapnya sebagai korban. Sekuat hati dia menceritakan peristiwa itu, tapi bukan pembelaan yang didapat, melainkan celaan.

Mirta merasa dianggap sebagai sampah.. gara-gara dia mengadukan peristiwa pelecehan seksual yang dialaminya ditempatnya bekerja sebagai sekretaris anggota dewan pelayanan masyarakat. Awalnya dia mengadukan ke bagian dewan kehormatan masyarakat, namun tidak digubris, akhirnya ia mencoba untuk mencari penyelesain ke lembaga pembela perempuan, sampai akhirnya kisahnya terekspose, pers meliput beritanya dengan gencar. Semua kaget, bagaimana tidak? Pelaku tindak pelecehan seksual itu adalah anggota dewan pelayanan masyarakat yang terhormat. Buntut kejadian ini, sang anggota dewan dipecat. Namun tak ayal, Mirta yang sebenarnya adalah korban, justru dia yang dicampakkan, bahkan ada yang menyebutnya pelacur. Teman-temannya menjauh, setiap keluar kantor yang didapat adalah hinaan. “Mengapa dari pihak wanita yang disalahkan, bukankah yang memulai laki-laki dahulu? Waktu persitiwa memalukan itu terjadi, saya menangis, gemetar, diancam akan dipenjara dan sering diteror, belum lagi rasa trauma dan ketakutan, minder bila bertemu teman, sulit tidur dan mimpi buruk.” Begitu ujarnya.

Menyedihkan sekali. Bagaimana bila hal itu terjadi pada diri kita? Sasha, seorang sekretaris di sebuah perusahaan ternama, juga memiliki kisah yang hampir sama. Ketika berada dalam ruangan bosnya, tiba-tiba atasannya itu, sebut saja Mr Bossi merangkul kedua tangannya ke bahu dan menyudutkan dirinya ke tembok.. karuan saja Sasha kaget, si bos berusaha untuk memeluk dan menciumnya. Dengan sekuat tenaga dia melepaskan rangkulan.. tapi bosnya itu tetap menginginkan dirinya.. sampai akhirnya dia benar-benar tersudut. Menyadari hal ini, lalu dia berteriak sekuat tenaga. “Tolong ! Tolong ! Pak Miiiinn ! “ Pak Min adalah pesuruh di kantor. Karyawan kantor memang sudah pada pulang, sedang Sasha diharuskan menyelesaikan pekerjaan penting. Hanya Pak Min dan seorang


pembantu lainnya yang ada di kantor.. Pak Min tergopoh-gopoh masuk keruangan. Didapati Sasha sedang menangis di pojok ruangan, sedang bosnya duduk di kursi meja kerjanya sambil menulis, tidak tampak seperti terjadi apa2. “Tidak ada apa-apa Pak Min, silahkan keluar kembali, Sasha hanya ketakutan, dia merasa melihat hantu,” begitu kata Mr. Bossi. Lalu Sasha bergegas keluar ruangan dan merapikan tasnya. Dia segera pulang.

Keesokan harinya, dengan rasa takut, Sasha masuk kantor. Ketika hendak menyerahkan surat yang harus ditandatangani bosnya itu, dia di “semprot”. Katanya, pekerjaannya gak becus, bikin surat salah terus, dan tugas-tugas yang dikerjakan gak maksimal. Bahkan dikatakannya bahwa dirinya bukanlah seorang profesional, lalu dia disuruh mengulangi surat yang telah diketik, setelah diperbaiki ternyata masih salah, dan salah terus.. sampai harus 5 kali bolak balik. Padahal surat tersebut sudah biasa diketiknya dan tidak ada masalah untuk di tanda tangani.

Selesai mengetik surat, Sasha harus mengatur perjalanan dinas bosnya yang sering bepergian keluar negeri. Ternyata ketika disampaikan, tiket yang sudah dipesan harus diganti, karena tidak sesuai, seharusnya lewat Frankfurt bukan lewat Amsterdam. Sungguh Sasha bingung, sedangkan tiket itu sudah di issued dan memang sudah disetujui sebelumnya. . Lalu dia menghubungi travel langganan, beruntung masih bisa, meski terkena cancelation fee. Begitu disampaikan tiketnya telah siap, tiba-tiba si bos minta diatur tanggalnya dimajukan satu hari.. Masya Allah !

Bukan hanya pekerjaannya saja yang serba salah, tapi juga Mr Bossi mempermalukan dirinya didepan orang banyak.. Pernah suatu waktu dia dimarahi untuk kesalahan yang tidak terlalu prinsipil, namun dibesar-besarkan seakan-akan dia melakukan kesalahan fatal.. padahal kesalahannya “hanyalah” pesanan kue yang disiapkan untuk tamunya kurang banyak.. Meskipun masih berlebih tapi dibilangnya kurang.. Sungguh, Sasha merasa tertekan.

Tidak jera, Mr Bossi tetap menginginkan dirinya secara fisik. Suatu hari, Mr Bossi menyuruhnya menutup pintu ruangan. Melihat gelagat yang tidak baik dari atasannya itu, Sasha langsung segera keluar dari ruangan bossnya.. Teman-teman sekantornya tidak memperhatikan bahwa dirinya sangat ketakutan, semua seibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Sasha sungguh sedih dan bingung, hampir seuma tugas yang dikerjakannya disalah terus. Bukan itu saja, atasannya itu tetap saja menginginkan dirinya, katanya “Besok kamu harus pesan kamar di Hotel Glamour, dan harus datang kesana..” Begitu perintahnya.

Sasha sangat ketakutan, kalau tidak mau pasti dia akan ditekan dan dimarahi habis-habisan.. si Bos sangat otoriter dan berkuasa, tentu dia bisa memecatku kapan saja, dirinya bukan siapa-siapa, begitu pikirnya. Sedangkan diluar kantor, Mr Bossi sangat disanjung dan dipuja. Dia adalah sosok seorang pengusaha yang dermawan, bijak, santun dan dihormati. Mulai dari sesama pengusaha, pejabat, bahkan orang kebanyakanpun mengenalnya sebagai tokoh religius. Lalu apa yang harus dilakukan?

Sesampainya dirumah, Sasha yang masih single itu merasakan kepalanya sakit, dan perutnya melilit.. badannya gemetar. Seperti ingin pingsan. Hal ini membuat panik teman-teman kosnya. Dan ketika dia mendengar suara dering telepon gengamnya.. ia tambah panik dan ketakutan.. Keesokan harinya, dia tidak masuk kerja, seorang teman kosnya, Saras membawanya ke dokter. Diperiksa suhu dan tekanan darahnya, semua tampak normal.. tidak ada tanda-tanda sakit. Akhirnya Mirta pulang. Dokter cuma mengatakan dirinya terlampau letih dan stres. Ia memutuskan untuk tidak masuk kerja.

Namun ternyata sakitnya tidak sembuh, sakit kepalanya sering kambuh.. meski dia sudah ijin tidak masuk kerja, tapi bosnya itu sering telepon atau sms untuk menanyakan pekerjaan.. ketika telepon itu berbunyi, Sasha membanting teleponnya dan menangis.. teman kosnya, Saras datang menghampiri.. mengajaknya untuk sharing, berbagi cerita.. tapi Sasha masih belum mau bercerita. Saras berinisiatif menelepon ke kantor Sasha dan menceritakan kondisi kesehatan yang dialami Sasha. Teman di kantornya menyampaikan ke Mr Bossi. Mendengar sekretarisnya sakit, Mr Bossi mengatakan kepada Saras bahwa dia akan datang menemui Sasha di tempat kosnya. Saras yang tidak tahu permasalahan yang dihadapi Sasha, menyampaikan bahwa Mr. Bossi akan datang untuk menjenguknya. Akibatnya Sasha tambah panik dan berteriak-teriak.. dia mengambil tasnya dan segera kabur dari rumah hendak mencegat taxi..

Saras menyusulnya, sambil berusaha menenangkannya. Akhirnya saras turut serta menemani Sasha. Dia mengajaknya untuk ke tempat yang
tenang agar dapat berbagi cerita. Disebuah cafe yang tidak ramai dan
nyaman, akhirnya Sasha mengeluarkan semua kisah pelecehan seksual yang dialaminya.. Saras iba dan turut menyesali peristiwa yang terjadi pada sahabatnya.. Lalu ia mengusulkan agar mengadukan permasalahannya ke lembaga perlindungan perempuan.. Sasha menolak, dia tidak sanggup menanggung akibatnya.. selain merasa tidak punya bukti kuat, dia khawatir justru dirinya nanti yang disalahkan. Siapa yang menyangka bahwa Mr. Bossi berlaku tidak sopan pada karyawannya, karena masyarakat mengetahuinya bahwa dia seorang pengusaha santri yang dermawan? Sasha menutup permasalahan ini rapat-rapat, dan mengambil keputusan untuk berhenti bekerja.

Sambil menata hatinya yang porak poranda, Sasha berusaha mencari pekerjaan ke perusahaan lain. Tidak mudah, meski akhirnya dia berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai karyawan perpustakaan di kampus tempat kuliahnya dahulu. Apakah Sasha bisa hidup tenang? Ternyata tidak gampang, telepon dan sms dari Mr. Bossi masih diterimanya.. meski bossnya itu sudah minta maaf melalui sms, tapi sepertinya Sasha belum bisa melupakan, dia masih memendam amarah.. kalau malam masih terbangun dan ketakutan, badan gemetar.

Dilain pihak, Mr Bossi masih eksis, usahanya semakin maju, surat kabar sering memberitakan mengenai kiprahnya membantu masyarakat, kini dia tidak saja terkenal sebagai pengusaha, tapi juga sebagai tokoh pemerhati sosial dan budaya. Mr Bossi sering diminta pendapat atau nasehatnya untuk mengatasi berbagai masalah kehidupan bermasyarakat..

Setiap melihat di televisi atau membaca di koran berita tentang Mr Bossi, dirinya tidak saja sakit kepala tapi juga merasa mual dan ingin muntah.. Sampai kapan dirinya harus seperti ini? Apa yang harus dilakukan? Kini Mr Bossi sudah memiliki sekretaris baru, jauh lebih muda dari dirinya, cantik. Apakah dia akan menjadi korban dari perbuatan Mr Bossi kelak? Apa yang harus dilakukan? Memberi tahunya? Ataukah mendiamkan saja sampai peristiwa terulang kembali kepada sang sekretaris baru dan jatuh korban lagi?

Dengan ditemani Saras, dia berobat untuk menghilangkan rasa sakitnya. . Menurut psikiater, Sasha menderita psikosomatik. Rasa sakit kepala, mual, dan terkadang sakit perut yang dialaminya adalah akibat luka batin.. luka ini lebih lama sembuhnya dibandingkan dengan luka fisik. Sambil mendekatkan diri kepada Allah, Sasha senantiasa berdoa, Ya Allah, tolong beri jalan keluar yang terbaik.., begitu salah satu rintihan doanya selesai sholat..


Please, stop hurting the woman..

Mau Memberi Maaf

Mau Memberi Maaf

Meminta maaf adalah suatu perbuatan mulia seorang muslim, bila kita merasa bersalah, atau khawatir ada kata maupun perbuatan yang dinilai bersalah hendaknya kita senantiasa meminta maaf kepada orang yang bersangkutan. Namun ternyata, ada perbuatan yang lebih mulia dari meminta maaf, yakni memaafkan. Seringkali kita sulit memaafkan kesalahan orang lain, acapkali orang berkata,”enak aja minta maaf, saya sudah terlanjur sakit hatii sekali!” , atau “saya bisa memaafkan, tapi tak bisa melupakan” atau apa saja yang kecenderungannya kita tidak bisa memaafkan kesalahan orang lain.

Terkesan ada kesombongan bila kita tidak mau memaafkan kesalahan orang lain. Bukankah Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Pemaaf? Seberapapun besarnya dosa, bila ia minta ampun dan bertobat, maka Allah mengampuni semua dosa-dosanya. Namun ada juga yang berdalih bahwa dirinya bukan Tuhan, melainkan manusia biasa, jadi sulit untuk memaafkannya.

Salah satu ciri orang bertaqwa adalah mau memberi maaf orang yang berbuat kesalahan atas dirinya, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Aali Imraan :133-134 “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk oprang-orang yang bertaqwa. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik diwaktu lapang, maupun diwaktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Memberi maaf adalah salah satu wujud kasih sayang kita kepada sesama. Sebab orang yang kesalahannya tidak dimaafkan, tentu hatinya merasa tidak tenteram dan tertekan.. hal ini dapat menimbulkan rasa sedih berkepanjangan. Jadi, orang yang mempunyai jiwa besar adalah orang yang mau memaafkan, seberapun besar kesalahan orang tersebut, meskipun dengan perjuangan dan usaha untuk meredam amarah. Sungguh, upaya ini tidak akan sia-sia, karena Allah SWT akan melimpahkan pahala kepada orang yang mau memaafkan. “ Barangsiapa yang suka memberi maaf dan berbuat kebaikan, pahala untuknya adalah tanggungan Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang aniaya” (Aasy-Syuuraa:40). Jadi, bila ada yang minta maaf, katakanlah : “tidak apa-apa, sama-sama”. Sehingga baik yang meminta maaf maupun yang memberi maaf melalukan perbuatan yang di-Ridhoi Allah SWT dan semoga mendapat ampunan dari Allah SWT.




Jadi, sudahkah kita memaafkan kesalahan orang ?


Mohon maaf lahir batin.
Salam,
Meita