Top Model



Siapa yang tak ingin menjadi top model? cantik, kaya dan terkenal? Entah mengapa belakangan ini perhatian saya tercurah pada acara Next Top Model (NTM) di salah satu stasiun televisi. Acara tersebut adalah America’s Next Top Model, Britain’s NTM atau Canada’s NTM. Kegemaran menonton acara ini bukan karena ingin jadi model, tapi merasa senang dan terhibur saat menyaksikan dan memperhatikan bagaimana para gadis cantik dan bertubuh tinggi, langsing itu berlomba-lomba untuk menjadi top model.

America's Next Top Model (sering disingkat sebagai ANTM) adalah televisi reality show di mana sejumlah perempuan bersaing untuk judul America's Next Top Model dan kesempatan untuk memulai karir mereka di industri pemodelan. Dibuat dan dipandu oleh Tyra Banks seorang model papan atas Amerika. Pemenangnya akan mendapatkan kontrak dengan agen model ternama, senilai $100,000, dan dikontrak oleh sebuah merk kosmetik ternama dan menjadi cover sebuah majalah terkenal. Pertama kali dibuat atau siklus perdana tahun 2003, hingga kini menjadi salah satu program televise yang memiliki rating tinggi di Amerika.

Namun, ternyata tidak mudah menjadi seorang top model, mereka harus berjuang sedemikian rupa menyisihkan teman-temannya dalam kurun waktu tertentu, harus dikarantina, lalu bersiap untuk sesi demi sesi pemotretan yang cukup berat. Misalnya saja mereka harus melayang diudara dengan tali baja, atau berjalan laksana akrobat diatas tali, bahkan harus siap berpakaian minim. Ekspresi wajah, mata, posisi tangan dan kaki harus benar-benar mereka perhatikan agar diperoleh pose yang menawan. Terkadang mereka tidak saja harus tampil cantik tetapi tampil ‘jelek’ seperti dalam episode “ugly-pretty” dengan dandanan yang aneh, berpakaian ala abad 18, dengan korset yang sangat ketat, rambut disasak tingi, make up wajah sangat aneh, tanpa alis dll. Atau tampil menakutkan dengan berwajah dingin, menyeramkan serta berlumuran “darah”, seperti Episode Vampire



Putaran ke 14 ANTM saya ikuti episode demi episode. Para semifinalis tereliminasi satu demi satu. Hingga tersisa 4 orang, yakni Alexandra Underwood, Angelea Preston, Krista White dan Raina Hein. Keempat model itu cantik-cantik, namun salah satunya berkulit hitam legam. Dari mereka berempat, yang menjadi favorit saya adalah Raina Hein, gadis berusia 22 tahun yang berasal dari Minnesota. Beralis tebal seperti Brooke Shield, rambut lurus menjuntai dan bermata indah. Bahkan Tyra mengatakan matanya seperti “serigala”. Saya pikir, dari keempat tersebut, pasti Raina yang akan menjadi juara Top Model. Ketika Tyra mengumkan dua orang yang akan menajdi finalis, tidak kaget bila raina muncul sebagai finalis. Namun, tidak disangka gadis berkulit hitam bernama Krista White tampil sebagai finalis dengan panggilan pertama (Tyra’s called-out order). Alexandra dan Angelea harus tersingkir.

Acara finalpun berlangsung, Raina dan Krista tampil menawan membawakan gaun rancangan Anna Sui. Lalu siapakah pemenangnya? Ketika Tyra mengumumkan pemenangnya, tak disangka Krista White yang berasal dari Arkansas menjadi juara. Tyra mengatakan "Krista, you are amazing. You are the embodiment of America's Next Top Model. You came in here and you didn't know what you were doing but you learned and you listened and you blossomed. There is an honesty and a rawness about you that is so beautiful and we think you could have an international career."

Krista mengatakan tidak ada yang berpikir bisa disini, namun kini bisa menunjukkan bahwa dirinya adalah America’s Next Top Model. Krista memang layak menang, epsiode demi episode dilampaui dengan perbaikan yang terus menerus, dia mau mendengar, belajar, mengoreksi diri dan memiliki rasa percaya diri. Mungkin itu rahasianya bisa menang.

Selain Krista, beberapa putaran sebelumnya juga dimenangkan oleh model kulit hitam. Ada yang mengatakan, bila ada model kulit hitam, tentu yang dimenangkan oleh Tyra adalah yang berkulit hitam, karena Tyra juga berkulit hitam. Namun, kompetisi ini bukanlah kompetisi rasial. Gadis berkulit hitam atau putih memiliki peluang yang sama untuk menang.
Ada pelajaran yang bisa didapat dari mengamati acara ini, perjuangan, persaingan dan tekanan. Bahkan ada model yang mengundurkan diri karena tidak tahan menghadapi tekanan, baik dari aturan yang harus diikuti, maupun tekanan dari sesama teman. Mereka harus berteman meski bersaing. Bahkan ada yang bertengkar, hingga kata-kata kasar keluar dari mulutnya.

Kembali ke Krista, memang tidak disangka dia menang. Bila ada yang berkulit putih, cantik jelita, tentu dia yang lebih diunggulkan, karena secara kasat mata lebih menarik. Namun, Krista dapat dapat menjadi juara.
Teringat kisah Oprah Winfrey yang pernah memenangkan kontes “ratu-ratuan” tingkat lokal pada tahun 1971. Saat itu belum pernah ada wanita kulit hitam yang berhasil menjadi pemenang, sehingga dia menggelar propaganda sebagai aksi protes dengan menuliskan “Black is Beautiful” pada kaos dan sticker. Oprah yakin, bahwa suatu saat kulit hitam dan putih dapat saling menghargai dan kerja sama. Oprah sangat memaknai pesan yang disampaikan oleh Jesse Jackson, pemimpin gerakan hak asasi manusia, yang mengatakan bahwa “Keunggulan (excellence) adalah tantangan terbaik dalam menghadapi rasisime dan seksisme. Kontribusi terbesar yang dapat dibuat untuk meraih hak asasi (perempuan) adalah melakukan pekerjaan yang terbaik dalam hal apa yang bisa dikerjakan”. Ucapan ini sangat menginspirasi Oprah, sehingga dia yang dahulu miskin, hidup didaerah kumuh, berkulit hitam dan bahkan pernah menjadi korban perkosaan, kini tampil sebagai sebagai salah satu wanita terkaya didunia, berkat ketekunannya bekerja dan berkarya.

Tampilan luar memang menarik, namun hal tersebut bukanlah yang utama, Bila Oprah tampil berkat kecerasannya, keberanian, keramahan, kesabaran, dan rasa percaya diri, mungkin seperti itu juga yang dimiliki oleh Krista. Tidak harus menjadi model, apalagi dengan berpakaian minim. Hal yang terpenting adalah kita sebagai manusia yang berbeda baik suku agama dan bahkan berbeda warna kulit maupun penampilan harus saling menghargai satu sama lain, tidak merasa dirinya lebih unggul dari yang lainnya.

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya, Dialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu” (Qs Ar Rum 30 : 22)


Jakarta, 19 November 2010
-Meita-