Seandainya aku seperti dia..



Ketika ajang pesta penghargaan untuk para artis digelar, baik itu Academy Awards, Grammy Awards, Golden Globe Awards, dan lain sebagainya. tentu mata kita terkesiap melihat gemerlap dan berkilaunya para pesohor atau selebritis tampil di depan kamera atau berjalan di atas hamparan karpet merah dengan dandanan yang sangat menakjubkan. Bagaimana tidak ? mereka mengenakan busana mewah nan menawan, serta dandanan yang anggun dengan menghabiskan puluhan ribu dollar.

Namun yang bisa membuat iri kaum perempuan sedunia adalah apabila para Bintang Hollywood itu dinominasikan dalam acara penghargaan maka selain nama mereka makin terkenal, juga para desainer akan berlomba meminjamkan bahkan memberikan koleksi mereka dengan percuma. misalnya ada yang menggunakan Dress Lanvin 10.000 dollar, Perhiasan Fine Chanel 100.000 dollar, Sepatu Stuart Weitzman 345 dollar, jam tangan 5000 dollar, Cincin H Stern 7700 dollar dan lain-lain. Lalu melangkah lemah gemulai diatas karpet merah sambil menebarkan senyum menawan. Bagi orang awam yang melihatnya terntu terkagum-kagum, lalu mengatakan alangkah beruntungnya mereka, seandaianya aku sepertia dia..

Kita sering takjub melihat keberadaan orang lain dengan kekayaan dan harta yang melimpah, rumah mewah, mobil super mahal, perhiasan, pakaian, dan sarana kehidupan yang menggiurkan lainnya. Tanpa sadar kita berkata, “semoga kita bisa seperti dia.. betapa beruntungnya dia..”

Teringat kisah pada zaman Nabi Musa terdapat seorang laki bernama Qorun yang memiliki. keduniaan harta yang banyak dan melimpah. Pada masa itu banyak sekali orang yang sangat berkeinginan untuk hidup kaya seperti Qorun seperti difirmankan oleh ALLAH dalam AL Quran :

“Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qorun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar“ (QS 28:79).

Bisa jadi kita memandang takjub orang lain yang diberi kelebihan harta benda seperti takjubnya orang-orang pada masa itu melihat Qorun. Ketika itu Qorun berjalan dengan segala kemegahannya, lengkap dengan perbendaharaan harta, yang kunci-kuncinya sangat berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat. Padahal Allah sudah mengingatkan, “janganlah kamu terlalu bangga dan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri” (Qs 28 :76)

Qorunpun ternyata harus menanggung akibatnya. Ketika dia sombong dan merasa bahwa harta yang didapatnya karena ilmu yang ada pada dirinya, bukan karunia Allah, maka Allah memberi azab dengan menenggelamkannya ke bumi. Dan orang-orang yang awalnya mengagumi Qorun berkata ,”aduhah benarlah, tidak beruntung orang yang mengingkari (nikmat Allah)”.
(Qs 28:81 dan 82).

Terlalu bangga pada kekayaan yang dimiliki, membuat kita semakin cinta dunia dan semakin lengah dari cinta kepada Allah SWT. Banyak yang menyangka bahwa harta benda dan kemewahan hidup di dunia akan membawa kebahagiaan. Sehingga banyak yang berlomba-lomba untuk menumpuk kekayaan. Menjadi kaya tidak salah asalkan berkah dan bermanfaat. Namun ternyata tidak semua orang kaya dan tenar itu hidup bahagia.. Baru-baru ini seorang perancang kenamaan asal Inggris Alexander Mc Queen tewas bunuh diri. Padahal dia sudah empat kali meraih penghargaan British Designer of The Year Award. Sang perancang kenamaan ini ditemukan tewas setelah menggantung diri akibat depresi mendalam ditinggal oleh sahabatnya yang juga bunuh diri.

Kekayaan dan ketenaran tidak menjamin seseorang bahagia, padahal Allah telah menjanjikan kehidupan yang jauh lebih baik di akhirat bila kita bertaqwa. Itulah sesungguhnya “award” yang harus kita kejar..


Jakarta, 30 Maret 2010.
-meita_
0 Responses