Say No to "Kevin and Scotty"


Ada surat yang dimuat di Jakarta Post dari seorang Muslim di London. Katanya sebuah sekolah di London, membuat acara khusus selama satu minggu untuk mengajarkan anak-anak tentang homoseks dan lesbi. Dongeng2 anak diubah supaya ceritanya menunjukkan laki-laki yang jatuh cinta dengan laki-laki, dan drama Romeo dan Juliet dari Shakespeare diubah menjadi Romeo dan Julian (nama pria). Karena sangat keberatan, 30 orang tua Muslim tarik anaknya dari sekolah selama satu minggu itu. Oleh karena itu, sekarang pemda setempat mengancam akan menuntut 30 orang tua Muslim itu di pengadilan dengan tuntutan “promoting intolerance” (mendukung untuk tidak toleran”). Silahkan klik : http://www.thejakartapost.com/news/2009/06/27/letters-children-and-sex-education.html

Peristiwa tersebut memang tidak terjadi di Indonesia, tetapi di Leytonstone, London. Namun tampaknya tidak hanya di London, tapi hampir disebagian kota-kota besar di dunia terutama di negara maju, dihembuskan angin keterbukaan, dimana kita harus toleran dengan kaum homoseksual. Lihat saja industri film juga mengusung hal ini. Film Brokeback Mountain, yang berkisah tentang cinta romantis dua manusia sesame jenis. Lalu ada Film Televisi Brothers and Sisters dan lain-lain. di Indonesia ada juga film dengan tema yang mendukung hal ini, seperti Fim Arisan. Dalam dunia musikpun, terdapat lagu anak muda masa kini yang tampaknya cenderung ke arah itu, dengan menampilkan video clip tentang lesbian. Dinyanyikan oleh dua arang gadis. Tapi mudah-mudahan ini kesalahan persepsi saya saja dalam menangkap isi lagu dan gambar di video clip...

Penyusupan nilai-nilai perilaku menyimpang tersebut sangat halus. Sebagai contoh, awalnya Film Televisi “Brothers and Sisters” mengusung nilai-nilai kebersamaan dan keharmonisan antar kakak beradik didalam Keluarga Walker (pernah ditayangkan di Star World). Namun semakin lama kisahnya bertambah aneh, misalnya ketika Kevin akan menikah dengan kekasihnya Scotty, yang merupakan partnernya sebagai lawyer. Mereka adalah pasangan homo. Keluarga Kevin, termasuk ibunya menyiapkan acara pernikahan. Kakak serta adiknya membantu menemani Kevin “melamar” ke rumah orangtua Scotty agar mereka mau hadir di pesta pernikahan Kevin dan Scotty. Meski orangtua Scotty agak canggung dengan pernikahan aneh ini tapi akhirnya mereka setuju.. bukankah pernikahan semacam ini sudah “legal” di negaranya? Pikir mereka. Ketika Kevin bersaudara sedang berunding tentang hari pernikahan, lalu pamannya bernama Saul datang dan mengatakan bahwa dirinya sebenarnya juga “gay’’. Oalaah..

Teringat kisah ribuan tahun lalu.. saat itu Nabi Luth berseru kepada kaumnya “Mengapa kamu melakukan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh seorangpun sebelum kamu?” Sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas.” (Qs 7 :80-81) . Namun yang terjadi justru Luth diusir dari negerinya, karena dianggap sok suci. Allah SWT menyelamatkan Nabi Luth beserta anaknya, sedangkan isterinya tertinggal, lalu negeri itu dihujani dengan batu.. maka habislah penduduk seantero negeri, termasuk isteri Nabi Luth, konon isteri Nabi Luth termasuk orang yang “Promoting Tolerance” terhadap homoseksual.

Jadi, apakah kita termasuk “promoting tolerance” atau “promoting intolerance” ? Semoga sanak keluarga kita tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang melampaui batas. Amiin.



Jakarta, 1 Juli 2009


Meita

Dimuat di ESQ Magazine Online, Juli 2009
0 Responses